PERUBAHAN SOSIOLOGI KEMASYARAKATAN
>> Monday 3 March 2014
1. KASUS EMANSIPASI PEREMPUAN DALAM FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
Ini adalah sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak
kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan isteri. Anissa, seorang perempuan
dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan
keluarga kyai di pesantren Salafiah putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif.
Sejak kecil Annisa sering protes mengapa yang boleh jadi pemimpin itu
hanya laki-laki tetapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil.
Beranjak dewasa di lingkungan pesantren Annisa diam-siam berani menyeliapkan
buku-buku modern untuk santri di Pesantren. Secara diam-diam pula, Anissa
mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan,
dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah
berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan
ayahnya, tapi tidak ada daya. Annisa dinikahkan dengan seorang yang tidak
dicintainya, tapi Annisa tetap memperjuangkan agar kedudukan wanita itu sama
dengan laki-laki.
2. PEMBAHASAN IDEOLOGI SEBAGAI SUMBER PERUBAHAN SOSIAL
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.. Tujuan utama dibalik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi atau gagasan yang ditampilkan di film “Perempuan Berkalung
Sorban” adalah sebuah ideologi atau gagasan dari Annisa yaitu sebagai berikut :
- Kedudukan
/ peran perempuan agar sama dengan laki – laki contohnya perempuan bisa
memimpin,dapat pendidikan yang tinggi seperti laki-laki.
- Menghilangkan
streotipe bahwa perempuan yang hidup di lingkungan pesantrenpun harus
memiliki wawasan luas tentang dunia misalnya menyelipkan buku – buku
modern untuk dibaca santri.
Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun
karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau
sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah
segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan
perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
Sumber dari perubahan sosial yang mempengaruhi terjadi perubahan sosial
adalah teknologi, ideologi, ekonomi dan politik, inovasi kebudayaan, kompetisi
dan konflik, event dan penduduk, serta lingkungan fisik.
Di samping adanya faktor-faktor yang mendorong perubahan sosial, maka
sebaliknya ada pula faktor-faktor yang menghambat. Ada beberapa indikator yang
merupakan faktor penghambat proses perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :
·
Kurangnya hubungan dengan
masyarakat lain
·
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat
·
Sikap masyarakat yang sangat
tradisional
·
Adanya kepentingan-kepentingan
yang telah tertanam kuat
·
Perasaan takut akan terjadinya
kegoyaha pada integrasi kebudayaan
·
Prasangka terhadap suatu difusi /
hal-hal asing / hal- hal baru
·
Ideologis
·
Adat dan kebiasaan
Berdasarkan hal di atas, ideologi adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi / sumber dari perubahan sosial tetapi juga dapat menjadi
penghambat dari terjadinya perubahan sosial.
Berdasarkan kasus yang terjadi di Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini
ideologi berperan sebagai penghambat dari perubahan sosial tetapi Annisa
memperjuangkan gagasannya sehingga juga menjadi sumber perubahan sosial.
- Ideologi
sebagai penghambat perubahan sosial
Film “Perempuan Berkalung Sorban” ini menceritakan tentang sebuah
pondok pesantren yang konservatif, di mana segala sesuatu yang berasal dari
luar akidah yang diyakini seperti hal-hal yang modern tidak diterima dan tidak
diterapkan untuk santrinya. Pada film ini pun dijelaskan bahwa kedudukan
perempuan ini sebenarnya adalah di bawah laki-laki sehingga kedudukan dan peran
dari laki-laki dan perempuan itu berbeda.
Ideologi yang seperti itulah membuat santri – santri di Pesantren
tersebut menjadi penghambat perubahan sosial, karena yang seperti kita ketahui
bahwa era Kartini sudah terjadi perubahan sosial yang mana perempuan menempati
kedudukan yang setara dengan laki-laki. Namun, iedologi di Pesantren itulah
yang menjadi penghambat gerak perubahan santri-santrinya.
- Ideologi
sebagai sumber perubahan sosial
Ideologi atau gagasan yang dikemukaan oleh Annisa dalam cuplikan Film
“Perempuan Berkalung Sorban” itu adalah sebuah terobosan baru untuk kalangan
perempuan yang hidup di Pesantren sehingga dapat membawa perubahan yang besar
pada santri – santri selanjutnya.
Adapun ideologi atau gagasannya adalah sebagai berikut :
a) Kedudukan / peran perempuan agar sama dengan laki – laki contohnya
perempuan bisa memimpin,dapat pendidikan yang tinggi seperti laki-laki.
b) Menghilangkan streotipe bahwa perempuan yang hidup di lingkungan
pesantrenpun harus memiliki wawasan luas tentang dunia misalnya menyelipkan
buku – buku modern untuk dibaca santri.
Ideologi atau gagasannya tersebut memang tidak langsung membawa
perubahan sosial dengan cepat tetapi banyak sekali rintangan dan hambatan yang
menyertai sehingga perubahan sosial yang terjadipun adalah perubahan sosial dalam
bentuk lambat.
Kesimpulan
:
Ideologi atau gagasan adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi atau sumber dari perubahan sosial, tetapi ideologi
juga dapat menjadi faktor penghambat terjadinya perubahan sosial. Hal itu
tergantung dari bentuk ideologi atau gagasannya, streotipe masyarakat, ataupun
usaha yang dilakukan oleh masyarakat.
source: Mengabadikan Secara Nyata
1 Go Comment:
Kok mengerikan yaa
Post a Comment