KERANG MUTIARA ATAU KERANG REBUS

>> Thursday 1 October 2009

Pernah, saat saya memancing ke rawa, Bapak datang dan duduk disebelah saya. Ia berkata, “Mil, Bapak mau cerita, mau dengar?” Saya mengangguk. “kamu tahu proses terjadinya mutiara?” Tanya Bapak. Saya menggeleng. Sambil merangkul pundaku, beliau melanjutkan ceritanya. “ Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah ia membuka cangkang penutup badanya. Buka..tutup…buka…tutup. nah suatu kali saat cangkang itu terbuka sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerangpun menangis sambil memanggil-manggil ibundanya. “ Bu sakit bu…ada yang masuk ke dalam tubuhku.”
Sang ibu menjawab sabar, “ Sabar ya, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yang telah menyakitimu itu. Kerang muda pun menuruti nasehat ibunya. Ia menangis tapi air matanya digunakan untuk mebungkus pasir yang masuk ke dalam cangkang kerang itu. Hal itu terus menerus ia lakukan. Dengan baluran air mata itu, rasa sakitnya berangsur-angsur berkurang, bahkan kemudian hilang samasekali. Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yang ada pasirnya dipisah dengan kerang yang ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual dengan obral di pinggir jalan menjadi “kerang rebus”. Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan ribu bahkan ribuan kali lebih mahal disbanding kerang takberpasir. Mengapa bisa begitu? Karena pasir yang ada di dalam kerang itu telah dibalut denganlapisan air mata menjadi mutiara.
Setelah menarik napas panjang, Bapak melanjutkan, “Kalau kamu nggak pernah mendapat cobaan, kamu akan menjadi kerang rebus yang tidak ada harganya. Tapi kalu kamu mampu menghadapi cobaan, bahkan mampu memberi manfaat pada orang lain ketika kamu sedang mendapat cobaan, kamu akan menjadi mutiara.”
Kamu memilih menjadi apa?.........

0 Go Comment:

Post a Comment