SALAH BENAR OR SALAH YANG DIBENARKAN

>> Monday 12 April 2010



Melihat dan mengamati kasus mafia pajak yang terjadi di lingkungan Polri, Kejaksaan ma Depkeu dalam hal ini Dirjen Pajak sungguh ngeri. Tidak pernah berhenti mikir kenapa mereka tega melakukan hal tersebut. Padahal masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan yang lebih membutuhkan. Apakah mereka tidak pernah memikirkan kehidupan orang yang mencari duit dengan susah payah hanya untuk mendapatkan makan pada hari tersebut. Apakah nurani mereka tidak pernah tersentuh dengan berbagai masalah ekonomi yang semakin pelik dan rumit untuk mereka hadapi.

Tetapi yang tidak habis saya pikir juga adalah ada beberapa orang yang menghujat Gayus Tambunan dkk padahal mereka sendiri juga melakukan hal yang sama dengan Gayus dkk. Walopun mungkin dalam skala kecil dan lingkup kegiatan yang berbeda tetapi yang mereka lakukan tetap membuatq sdikit muak. Kalau banyak pejabat yang melakukan hal tersebut kapan bangsa Indonesia bisa mencapai kemakmuran yang merata. Yang ada adalah kemakmuran bagi sebagian rakyat Indonesia. Padahal sebagian dana yang mereka ambil merupakan dana yang digunakan untuk membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia untuk berusaha mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Fasilitas yang bisa dipergunakan oleh Rakyat Indonesia, terutama oleh golongan rakyat kecil untuk berusaha mencapai kehidupan yang lebih baik.

Sungguh apa yang mereka lakukan merupakan hal yang memuakkan. Bagaimana mungkin mereka menghujat dan menganggap bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Gayus dkk merupakan sesuatu kejahatan akan tetapi mereka juga melakukan hal tersebut walopun dalam skala dan kegiatan yang berbeda.Mereka dengan sadar melakukan hal yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Sesuatu kesalahan yang tidak boleh mereka lakukan. Alasan mereka melakukan hal tersebut adalah karena perintah atasan sehingga hal-hal salah yang tidak boleh mereka lakukan menjadi sesuatu yang dibenarkan untuk dilakukan karena atas perintah dan restu dari atasan. Mungkin inilah cerminan akhlak para pengambil keputusan di negara ini dalam semua tingkatan level walopun tidak semuanya.

Mungkin mereka yang tidak melakukan hal tersebut akan merasakan omongan dari teman sejawat mereka yang mengatakan bahwa dia sok bersih, sok idealis dan sok-sok yang lain. Mungkin memang sulit melakukan sesuatu yang benar dan dibenarkan bukan sesuatu yang salah namun dibenarkan di negara ini..

Semoga saja mereka bisa sadar bahwa yang mereka lakukan merupakan suatu kesalahan. Semoga mereka sadar bahwa itu bukan hak mereka.

Semoga saja……!?!?!?!?!?!

1 Go Comment:

Anonymous,  26 April 2010 at 12:11  

Andai saja para pemimpin2 itu memiliki iman yg kuat.... untuk apa itu smua?

Post a Comment